Indonesia Bangunkan Prototaip Radar Pasif
(DEFENCE SECURITY ASIA) – Apa yang baik kita puji dan kejayaan Indonesia membangunkan prototaip radar pasif miliknya sendiri merupakan sesuatu yang perlu dipuji.
Menurut laporan media negara jiran kita itu, satu demonstrasi radar pasif itu telah dilakukan baru-baru ini di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Demonstrasi itu adalah untuk Sekjen Kementerian Pertahanan Indonesia Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto dan lain-lain pegawai kanan kementerian serta angkatan tentera negara itu.
Donny dalam ucapannya mengatakan pembuatan dan pengembangan teknologi radar pasif ini semakin berkembang dengan adanya teknologi software. Beliau berharap semua dapat menguasai teknologi radar pasif untuk kepentingan angkatan tentera Indonesia dan industri pertahanan negara itu.
Menurut penerangan yang diberikan oleh Kolonel Lek Ir Bambang Edhie S, radar pasif ini mampu mengesan sasaran tanpa diketahui oleh sasaran terbabit.
Punca pengesanannya adalah signal elektronik yang dihasilkan oleh sasaran.
Radar pasif ini katanya, adalah sebahagian daripada peperangan elektronik.
Menurut laporan media pertahanan Indonesia, prototaip radar pasif ini adalah hasil di antara agensi Kementerian Pertahanan Indonesia dengan P.T Lapi ITB Bandung. (kemungkinan besar merujuk kepada Institut Teknologi Bandung), betulkan jika admin silap.
ITB Bandung ini adalah institusi pengajian berasaskan teknologi yang terkenal di Indonesia.
Tak banyak yang diketahui tentang prototaip radar pasif Indonesia ini, tetapi diketahui ia adalah projek pembangunan tiga tahun bermula 2017 hingga 2020.
Ia dinamakan radar pasif tahap 11-111 TA.
Sistem radar pasif memiliki tiga fungsi utama yaitu Passive Coherent Location (PCL), Passive Emitter Tracking (PET) dan IFF/ADS-B receiver.
Radar pasif itu terdiri daripada empat subsistem utama iaitu subsistem antena, subsistem trailer dan tower mast, subsistem pengolah signal dan subsistem display dan konsol.
”Hasil pengujian radar pasif untuk mendeteksi target berupa pesawat komersial yang melintas di kota Bandung telah berfungsi dengan baik. Prototipe Radar Pasif yang dihasilkan memiliki performance dan stabilitas yang baik, yang bisa diketahui pada waktu uji dinamis,”
“Sistem yang dirancang dan diimplementasikan dapat dimanfaatkan untuk mengenali, mendeteksi target dan sumber sinyal (pulsa/cw, modulasi, frekuensi, PRF dan lain-lain) dan menentukan arah posisi sistem yang memancarkan sinyal RF seperti radar, rudal, sistem komunikasi dan sistem pembangkit RF lainnya,” menurut laporan daripada Kementerian Pertahanan Indonesia pada 2018.
Comments are closed.